Maknanya, beragama hanya untuk
kepentingan politik
Kuasa Tuhan dicoba dibalik
Kuasa Tuhan diturunkan, kuasa
dirinya naik
Dirinya dihadirkan sangat
simpatik
Pergi haji
Berkurban, potong sapi
Bergamis, berpeci, ikut
mengaji
Sambil berbisik pada Kyai
Bisiknya adalah: kerahkan umat
Di tahun dua nol satu empat
Mencoblos partai yang sangat
pro rakyat
Meski faktanya: bejad
Janjinya, bila menang hidup
akan senang
tak ada lagi yang meradang
karena tiada pangan dan
sandang
meski, faktanya nanti, dirinya
sendiri yang senang
Inilah beragama cara politisi
Agama sekedar alat peraih
ambisi
Duduk di singgasana bergengsi
Sambil, bila ada peluang,
ikut-ikut korupsi
Sayangnya,
Massa rakyat tak kuat pula
sengsara
Diberi Rp 100.000,- tetap
semangat memberi suara
Meski setelah itu penuh kecewa
Sayangnya,
terhadap politik, massa rakyat
buta
tak paham bahwa bila pemberi
suara sedikit, pemilu menjadi tak guna
Proses demokrasi menjadi hampa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar